Wednesday, 20 January 2016

Manfaat Tumbuhan Nipah

Buah Nipah Sebelum disadap

Nipah adalah jenis tumbuhan yang hidup berkelompok dipinggiran sungai. Biasanya tumbuhan ini sangat padat bila tumbuh disuatu tempat. Bagi kawan pembaca yang belum pernah melihat secara lansung bisa saja datang Ke Desa Tanjung Darul Takzim Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti tepatnya di Dusun Tanjung Baru, tumbuhan ini hidup berhektar-hektar dipinggiran sungai. 

Kondisi Buah Nipah Setelah DIgoyang

Baiklah hari ini saya tidak akan membahas apa penyebabnya tumbuhan ini bisa hidup di Dusun Tanjung Baru tapi saya akan sedikit berbagi cara mengambil nira nipah ini. Bila nanti ada yang kurang silahkan bagi pembaca untuk memberikan komentarnya:

Cara yang harus kita lakukan adalah sebagi berikut: 
  1. Pilihlah Buah nipah yang tandannya masih utuh dan masih muda.
  2. Kemudian bersihkan bagian tangkai tandan buah nipah 
  3. goyangkan tandan nipah sebanyaknya (cara menggoyangnya cukup dengan goyangkan keatas dan kebawah) lakukan hal ini selama 15 hari. Usahakan setelah tiga hari pagi berikutnya 3 hari sore. Hasil Gula tergantung kesempurnaan dan lamanya melakukan trik ini.
  4. pukul-pukul sedikit buah nipanhya, jangan terlalu kencang karena tandan nipah agak tajam bisa melukai tangan kalau terlalu kencang.
  5. Setelah cukup 15 hari atau lebih potonglah bagian tandan tepat pada ujungnya dengan bentuk serong ke bawah,  supaya air calon gulangnya mudah keluar. 
  6. Buat sedikit seperti lidah dibagian bawah potongan tadi.
  7. Dan terahir ikatlah kertas atau bambu untuk menampung hasil nira yang akan menetes dari ujung potong tadi.

Lakukan trik di atas pada setiap tandan nipah, InsaAllah anda akan mendapatkan hasil gula yang lumayan. Setelah air gulanya terkumpul semua maka harus segera dimasak. Cara memasaknya sama dengan memasak air gula hasil sadapan pada kelapa dan aren.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi saudara pembaca. Manfaatkan saja tumbuhan nipah disekitar kampung karena bisa mendatangkan uang jika diolah menjadi gula merah. Apabila cara di atas belum berhasil silahkann datang lansung ke Dusun Tanjung Baru dan belajar  lansung dengan pelaku penyadapan buah niap. Dijamin membawa hasil yang lumayan.

Sunday, 17 January 2016

Nira Nipah Bisa Menjadi Sumber Pendapatan Tambahan Warga Tanjung Darul Takzim



Mungkin sampai saat ini buah Nipah masih belum dikenal banyak orang, bahkan mungkin ada yang pernah mendengarnya tapi belum tau persis bentuk buah nipah ini. Tepatnya di Dusun Tanjung Baru Desa Tanjung Darul Takzim Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti banyak sekali tumbuhan Nipah yang sampai saat ini belum bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh warga dikarenakan berbagai hal. Tumbuhan Nipah ini banyak terdapat dipinggir rawa-rawa di Dusun Tanjung Baru. 

Selama ini masyarakat belum pernah tau cara pengolahan yang benar untuk mendapat nira dari buah nipah, masyarakat cuma memakan buahnya saja karena kebetulan buah nipah ini sangat enak rasanya jika masih setengah matang. Akan tetapi buah nipah sudah tidak bisa dimakan jika terlalu tua karena terlalu keras.

Tepatnya awal tahun 2015 yang lalu masuklah investor asing untuk mengolah hasil gula nipah, mulai dari penyadapan hingga memasaknya menjadi gula. Mereka mendatangkan pelatih yang berpengalaman dalam mengolah nipah, pelatih ini didatangkan dari Kalimantan dan ada juga pelatih berasal dari Kepulauan Meranti yang dikenal sebagai Atah Hamdan asal Alai.

Masyarakat menyambut  dengan antusias akan program pemanfaatan tumbuhan nipah ini, ada dua kelompok Tani yang sanggup bekerja sama dengan investor tersebut, Alhamdulillah berkat kegigihan anggota kelompok akhirnya mereka menguasai ilmu untuk mengolah tmbuhan nipah. Namun sayangnya tidak ada satu pekerjaanpun tanpa hambatan. 

Hambatan yang mereka alami adalah gangguan monyet-monyet yang sering mencuri hasil nira nipah yang telah disadap. Bukan hanya monyet, tikus dan musang juga suka mencuri hasil nira nipah ini karena memang hasil nira nipah ini sangat manis. Hal ini membuat masalahnya menjadi serius sehingga investor ini tidak bisa bertahan lama untuk mengolah hasil nipah di Dusun Tanjung Baru, sudah berbagai cara yang dilakukan untuk mengatasi hama seperti itu nambun hasilnya nihil. 

Pada halaman ini admin tidak membahas cara pengolahan nipah mungkin pembaca bisa membacanya di link berikut  Manfaat Tumbuhan Nipah. 

Yang sudah baca artikel ini mohon komen ya....


Saturday, 16 January 2016

Warga Usulkan Jembatan Gantung dalam Musrembang Desa Tanjung Darul Takzim 2016






Desa Tanjung Darul Takzim dmekarkan menjadi Desa pada tahun 2012 silam hingga sekarang masyarakat belum dapat menikmati Jalan yang layak untuk dilewati. Jalan yang mereka lewati mencapai 12 Kilo Meter masih dalam bentuk jalan tanah. Karena tanah yang dilewati tanah gambut sangat mudah berdebu pada musim kemarau dan mudah banjir saat hujan maka masyarakat Tanjung Darul Takzim terpaksa harus menghubungkan papan sepanjang 6 Kilo Meter. Tentunya hal ini sangat sulit karena semuanya harus mengeluarkan biaya. Sedangkan jalan papan hasil swadaya masyarakat hanya bertahan 6 bulan dan mudah sekali rusak.



Warga Desa Tanjung Darul Takzim sangat berharap agar jalan ini agar segera dibangun karena sudah bertahun-tahun harus melewati jalan ini. Apalagi anak-anak sekolah sangat kepayahan untuk pergi kesekolah karena satu-satunya jalan yang bisa dilewati hanya jalan tersebut. Mereka harus meniti jalan sekeping papan untuk berangkat ke sekolah. Sangat menyedihkan sudah 70 Tahun Indonesia Merdeka tapi masih ada willayah yang belum tereaslisasi pembangunannya padahal masyarakat sangat membutuhkan pembangunan tersebut. Apalagi saat hujan jalan banjir hingga anak-anak tidak bisa berangkat ke sekolah.


.
 Musrenbang Tanggal 14 Januari 2016 warga tidak lagi membicarakan jalan ini karena mereka sudah bertahun-tahun harus membahasnya karena mereka menganganggap pemerintah pasti tau warga membutuhkan jalan ini. Akan tetapi di musrenbang kali ini muncul usulan baru yang diharapkan masyarakat yakni usulan jembatan gantung karena jembatan gantung ini sangat penting bukan hanya masyarakat desa saja yang akan menikmati akan tetapi masyarakat dari kota juga akan menikmatinya untuk mengunjungi tempat wisata Tasik Nambus. Masyarakat sudah bosan menyeberangi sungai dengan perahu kempang yang selalu membahayakan. Tidak sedikit warga yang kecebur ke air saat menyeberangi dikarenakan susahnya menaikkan kendaraan ke atas perahu. Dengan adanya Jembatan warga akan mudah membawa hasil pertanian dan perkebunannya ke pusat ibu kota.


Friday, 15 January 2016

Asyiknya Mancing Di Tasik Nambus


Tasik Nambus tidak kalah dengan tempat-tempat lain, disamping sebagai tempat rekreasi juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat mancing. Bagi yang hoby makan ikan air tawar di sini tempatnya. walaupun tidak senyaman ditempat lain tapi Tasik Nambus dianggap paling dekat dari kota untuk mancing ikat air tawar. Mancing di Tasik ini ya cuma ada ikan lele, ikan gabus, ikan puyu dan lain sebagainya.....

Ikan Puyu/ikan sepat
Dipinggiran Tasik Nambus banyak ditumbuhi bunga-bunga yang dikenal masyarakat Meranti sebagai Bunga Bakung, bunganya berwarna merah pink sedangkan daunnya berbentuk panjang dan hidup diatas air dipinggiran Tasik Nambus. Anehnya, Walaupun bunga ini tidak berbau harum tapi justru dia dicari oleh pengunjung hingga berenang untuk mendapatkan bunga tersebut. Mereka merasa ini lah oleh-oleh dari Tasik Nambus. Bunga Bakung ini tidak memiliki khasiat apa-apa namun hal tersebut memang sudah lumrah bagi pengunjung setia Tasik Nambus. Atau mungkin saja Bunga Bakung ini tidak ada ditempat lain kecuali di Tasik sehingga pengunjung merasa perlu untuk mengambilnya sebagai tanda bahwa mereka sudah sampai di Tasik Nambus.



 Buat pengunjung yang hoby memancing tidak usah risau akan kendaraan yang bisa dinaiki untuk memancing karena sudah ada warga yang menyediakan perahu milik peribadinya agar bisa dimanfaatkan pengunjung untuk mengililingi Tasik Nambus.


Tasik Nambus ini jaraknya tidak jauh dari kampung Tanjung Baru hanya butuh 10 Menit untuk menuju ke Tasik Nambus. Setiap kegiatan-kegiatan dikampung yang dihadiri oleh warga Selatpanjang mereka senantiasa minta dibawa ke Tasik Nambus saking penasarannya. Seperti gambar diatas setelah acara Maulid lansung berkunjung ke Tasik Nambus.




Thursday, 14 January 2016

Tasik Nambus Tuah Kampung Desa Tanjung Darul Takzim

Tasik Nambus hingga saat ini sangat dikenal oleh masyaraat Kabupaten Kepulauan Meranti hingga kepenjuru negeri namun kebanyakan mereka hanya kenal namanya saja akan tetapi belum pernah sampai ketempat yang namanya Tasik Nambus. Pemerntah Desa Tanjung Darul Takzim tak putus asa untuk memperkenalkan Tasik Nambus hingga banyak pengunjung yang datang ke Desa Tanjung Darul Takzim.

Tasik Nambus sudah tidak asing lagi bagi warga Kepulauan Meranti, apalagi di Bulan Safar Akhir tepatnya hari Rabu terahir mereka berbondong-bondong datang untuk mengunjungi Tasik Nambus. Keadaan alam yang masih alami membuat pengunjung tahunan ini tak pernah lupa untuk datang berkunjung menikmati air Tasik Nambus yang segar dan luas. 


Tanpa diberitahukan atau diumumkanpun masyarakat Meranti tidak lupa setiap tahunnya untuk datang mengunjungi Tasik Nambus karena hal ini sudah menjadi agenda pribadi mereka setiap tahunnya. Tahun ini Rabu akhir bulan safar bertepatan dengan Pemilihan Bupati Kepulauan Meranti tepatnya Tanggal 9 Desember 2015 namun jumlah  Tasik Nambus tidak kehilangan pengunjung ternyata masih banyak kaula muda dan orang tua sekalipun berduyung-duyun datang untuk mengunjungi Tasik Nambus. Hal ini membuat penulis kagum karena dalam keadaan seperti itu saja banyak pengunjungnya apalagi dalam keadaan biasa.

sayangnya, semenjak Kabupaten Kepulauan Meranti dimekarkan dari Bengkalis belum ada satupun bentuk bangunan fisik yang masuk untuk sengaja membangun Tasik Nambus menjadi lokasi wisata yang nyaman dan indah dikunjungi. Masih Bengkalis jalan Bes saja bisa masuk, bangunan tempat berteduh dibangun, masa sekarang sudah Kabupaten sendiri sedikitpun bukti perhatian Pemdakab belum terlihat.

Sebagai warga Tanjung Darul Takzim sangat mengharapkan dibangunnya Akses Jalan Tasik Nambus sepanjang 4000 Meter supaya pengunjung Tasik Nambus mudah untuk datang berkunjung dan tidak melewati lagi jalan papan dan jalan tanah gambut yang berdebu saat panas dan mudah banjir pada musim hujan. Kemudian dibangun jembatan penghubung antara Desa Tanjung dan Tanjung Darul Takzim yang hanya sepanjang 300 Meter. Kalaupun tidak bisa seperti jembatan Perumbi Alai dibangun Jembatan Gantung dari besi pun sudah sangat lumayan. Dan di Tasik agar dibangun Jembatan agar pengunjung bisa melihat luasnya Tasik Nambus bila perlu dibangun jembatan yang mengelilingi Tasik Nambus. Karena jembatan kayu yang dibangun pada tahun 2014 silam sudah mulai rusak. Juga harus ada fasiitas perahu bebek atau perahu apa saja supaya pengunjung bisa mengelilingi Tasik Nambus.




Beginilah harapan warga Desa Tanjung Darul Takzim agar Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti mau bersinergi untuk membangun Tasik Nambus sebagai wisata andalan meranti. Dan Warga Tanjung Darul Takzim mengharapkan agar Dinas Pekerjaan Umum mau mengalokasikan Pembangunan Jalan Menuju Tasik Nambus, Dinas Kehutanan dan Perkebunan memberikan izin agar Tasik Nambus dijadikan tempat wisata, karena jika Dinas Kehutanan tidak mau memberikan izin maka cerita Pemda Kab ingin membangun TASIK sebagai lokasi wisata hanyalah omong kong belaka, kemudian Dinas Perhubungan agar mengalokasikan pembangunan Jembatan penyeberangan. Dan tentunya pengelolaan pariwisatanya sangat diharapkan dari Dinas Pariwisata Kepualauan Meranti.

Semoga dengan kerjasama antara SKPD yang terkait dengan Tasik Nambus dapat menjadikan Tasik Nambus sebagai wisata andalan Kepulauan Meranti bukan hanya dikunjungi tahunan tapi setiap hari. Aminnnn....





Info lebih Lanjut Hubungi tasiknambusputra@yahoo.co.id


Tuesday, 12 January 2016

Kondisi Alam Tanjung Darul Takzim

Kondisi Alam Desa Tanjung Darul Takzim sangat subur untuk perkebunan sagu dan karet. Bahkan jumlah kebun sagu di Desa ini sangat luas mencapai ribuan hektar. Kualitas sagu yang dihasilkan sangat baik dan menghasilkan tepung sagu yang banyak dan baik. Kondisi alam yang subur ini mengundang banyak masyarakat Meranti untuk berinvestasi di Desa ini. 

Disamping hasil kebun yang luas kondisi hutannya pun masih utuh, seperti kawasan hutan lindungnya masih ada dan dapat dijadikan kawasan penelitian bagi mahasiswa dari luar kota. Hutan lindung ini memang dijaga oleh masyarakat agar tidak punah dan terbakar. sehingga sampai sekarang hutan ini masih ada walaupun sempat terbakar pada tahun 2013 silam namun sempat dipadamkan. Dan telah ditanam kembali oleh warga melalui program Dinas Kehutanan Kepulauan Meranti.

Desa Tanjung Darul Takzim sangat dikenal  tempat wisatanya yang sampai saat ini belum terealisasi pembangunannya. Tasik Nambus sudah banyak dikenal orang khususnya warga meranti. Tasik Nambus merupakan satu-satunya tempat Wisata yang paling dekat dari Kabupaten Kota. Harapan Warga Desa Tanjung Darul Takzim semoga pemerintah segera membangun Tasik Nambus untuk dijadikan tempat wisata nasional sehingga ekonomi masyarakat dapat berkembang. 

Saking semangatnya masyarakat untuk menantikan program ini dari sehingga ada salah satu warga yang membuat perahu dengan modal sendiri untuk memancing datangnya pengunjung ke Tasik Nambus. Namun usaha dari warga tidaklah berdampak besar bagi Tasik Nambus akan tetapi program dari pemerintahlah yang sangat menentukan kemana akan dibawa masa depan Tasik Nambus.




Profil Desa Tanjung Darul Takzim

Desa Tanjung Darul Takzim Kecamatan Tebing Tinggi Barat adalah sebuah desa yang dimekarkan dari Desa Tanjung pada tanggal 29 April 2012. Awal Pemerintahan Desa Tanjung Darul Takzim dipimpin oleh PJ Kepala Desa Bapak Mahmuddin beliau merupakan seorang Sekretaris Desa Tanjung. Beliau dibantukan oleh tiga orang Kepala Urusan yaitu: Haryadi (Kaur Pembangunan), Wahyudi (Kaur Umum) dan Rumiati (Kaur Pemerintahan). 

Kepemimpinan Bapak Mahmuddin berakhir pada Desember 2012 setelah diselenggarakannya Pemilihan Kepala Desa Tanjung Darul Takzim. yang saat itu terpilihlah Bapak Basri Rasid yang merupakan Guru dari Sekolah Dasar Negeri 5 Tanjung Katung. 

Setelah pelantikan Kepala Desa terpilih maka sejak saat itu juga Desa Tanjung Darul Takzim mandiri dan harus memimpin wilayahnya sendiri dan menentukan kemana harus Desa ini dibawa kedepannya.

Desa Tanjung darul Takzim memiliki luas wilayah sekitar 68,83 Ha dan jumlah penduduk 648 Jiwa dari jumlah Kepala keluarga 214. Adapun suku yang dominan di Desa Tanjung Darul Takzim adalah melayu dan jawa. Dan Mata pencarian masyarakat hanyalah bertani, berkebun, buruh dan nelayan. Jumlah penduduk miskin Desa Tanjung Darul Takzim mencapai 70% dari jumlah Kepala keluarga.

Desa Tanjung Darul Takzim memiliki Tiga Dusun yaitu Dusun Tanjung Katung, Dusun Tanjung Baru dan Dusun Telaga Biru. memiliki 3 Ketua Rukun Warga dan 6 Ketua Rukun Tetangga.


selanjutnya frofil Desa Tanjung Darul Takzim akan dilanjutkan besok. kelik